Mentari telah terlelap beberapa saat yang lalu, dan kini bumi yang kupijak berteman dengan bulan demi mengharapkan sinarnya..
Detak waktu terus bergulir menguntai detik demi detik..menit demi menit..tanpa menanyakan sebab mengapa mereka melakukannya..
Disini dalam diam, ku mencoba menikmati imajinasiku tentang dia yang selalu mencoba untuk merayu indra berpikirku tentangnya hingga mengalir keseluruh denyut nadiku..
Beberapa saat keterdiamku terusik oleh suara sendu berasal dari radio yang sedari tadi menemaniku dalam diam. Kini tanpa terasa ‘ku mulai hanyut dalam setiap nada yang dikeluarkan benda dingin itu..
Detak waktu terus bergulir menguntai detik demi detik..menit demi menit..tanpa menanyakan sebab mengapa mereka melakukannya..
Disini dalam diam, ku mencoba menikmati imajinasiku tentang dia yang selalu mencoba untuk merayu indra berpikirku tentangnya hingga mengalir keseluruh denyut nadiku..
Beberapa saat keterdiamku terusik oleh suara sendu berasal dari radio yang sedari tadi menemaniku dalam diam. Kini tanpa terasa ‘ku mulai hanyut dalam setiap nada yang dikeluarkan benda dingin itu..
*How This?* |
Sebuah lagu yang dimainkan penuh harmoni dan kata~ yang tanpa terasa mewakili rasa keterdiamanku. Sebuah lagu yang membawa diri menerawang kepada seseorang yang mungkin seseorang itu tanpa sedikit ‘pun tau atau merasa bahwa ada seseorang lain disisi ruang dunia yang memikirkannya..
Kata per kata terangkai menjadi sebuah lirik yang halus namun dapat membawa semua jiwa untuk masuk kedalamnya, kedalam rasa asing yang jika didefinisikan akan mempunyai banyak arti hingga diri bosan untuk sekedar menerka arti rasa tersebut, sebuah rasa yang dapat berubah wujud pahit menjadi manis dalam jentikan jari atau sebaliknya..
Dan untukmu seseorang yang terasa jauh meski hanya terbatasi kota, aku persembahkan rasa asing ini untukmu 
“…lama ‘ku pendam perasaan itu, menunggu hatimu menyambut diriku..tak mengapa bagiku cintaimu ‘pun adalah bahagia untukku..” *Tsaahh :))